Pinang-Malaysia, 28 November 2025 – Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) resmi menutup rangkaian International Community Service (ICS) yang telah berlangsung selama satu bulan di Al Madrasatul Al Quraniah, Pusat Pengajian Ummumi Turath, Penaga, Seberang Perai Utara, Pulau Pinang. Dalam penutupan ini, LPPM mengutus dua perwakilan resmi, Lilit Biati dan Nur Hidayati, yang hadir untuk memastikan penyelesaian program berjalan sesuai rencana bersama lima mahasiswa UIMSYA peserta ICS.
Program yang melibatkan lima mahasiswa UIMSYA ini dirancang untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang pendidikan, khususnya penguatan literasi Al-Qur’an, pendampingan belajar, serta pelatihan public speaking dan soft skills bagi santri. Para mahasiswa menjalankan seluruh rangkaian kegiatan secara intensif, menjalin kedekatan dengan santri dan ustaz setempat melalui aktivitas harian yang penuh keteladanan dan nilai-nilai keilmuan.
Selama satu bulan, peserta ICS tidak hanya menjadi pendamping akademik, tetapi juga pembawa nilai-nilai pesantren Nusantara. Mereka memperkenalkan metode pembelajaran aktif, praktik moderasi beragama, serta pendekatan pengajaran khas pesantren Indonesia, sambil mempelajari tradisi turath dan model pendidikan Islam Malaysia yang kaya akan khazanah klasik.
Acara penutupan berlangsung khidmat dengan dihadiri oleh Mudir Al Madrasatul Al Quraniah, Tuan Guru Hasbollah bin Wahab, para asatiz, serta seluruh peserta ICS. Dalam kesempatan tersebut, Mudir menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi lima mahasiswa UIMSYA yang menurutnya telah memberikan dampak positif dan membantu memperkaya proses pembelajaran di madrasah.
Dalam sambutan resminya, Tuan Guru Hasbollah menyampaikan ucapan terima kasih kepada UIMSYA dan LPPM atas kesungguhan dalam mengirimkan mahasiswa terbaik serta dua utusan untuk mendampingi penutupan program. “Kami sangat berterima kasih kepada UIMSYA. Lima mahasiswa yang hadir menunjukkan akhlak, dedikasi, dan kapasitas yang sangat membanggakan. Kehadiran mereka memberikan energi baru bagi santri kami,” tuturnya.
Beliau juga menyampaikan harapan besar agar kerja sama ini dapat berlanjut dan diperluas di masa depan. “Kami berharap ICS seperti ini bisa diteruskan pada tahun mendatang. Kami membuka pintu selebar-lebarnya untuk UIMSYA karena manfaatnya sangat terasa bagi lembaga kami,” tambah beliau, menegaskan pentingnya hubungan jangka panjang antara dua lembaga pendidikan Islam serumpun tersebut.
Perwakilan LPPM, Lilit Biati dan Nur Hidayati, menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat serta dukungan penuh dari pihak madrasah. Mereka juga menegaskan bahwa ICS merupakan agenda strategis UIMSYA untuk menguatkan diplomasi pesantren, memperluas jaringan internasional, dan memberikan pengalaman global kepada mahasiswa.
Selama pelaksanaannya, lima peserta ICS terlibat dalam berbagai kegiatan masyarakat, mengikuti majlis ilmu, serta membangun hubungan keilmuan dan kultural yang erat dengan para santri dan guru. Pengalaman ini menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk memahami dinamika pendidikan Islam lintas negara.
Dengan berakhirnya ICS 2025, UIMSYA melalui LPPM menegaskan komitmen untuk terus memperluas misi pengabdian internasional yang relevan dan berdampak. Program ini tidak hanya menjadi wahana pengabdian mahasiswa, tetapi juga menjadi bentuk nyata diplomasi pesantren Indonesia di kancah global. Harapan besar disampaikan agar kerja sama dengan Al Madrasatul Al Quraniah terus meningkat pada tahun mendatang[].
