Banyuwangi, 5 Desember 2024 – Universitas KH. Mukhtar Syafaat (UIMSYA) bersama Wahid Foundation menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT) dengan tema Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih komunitas perempuan di Desa Grajagan dan Barurejo dalam membangun kesadaran dan kemampuan untuk mencegah kekerasan berbasis gender di lingkungan mereka.
Sesi pelatihan dimulai dengan materi Psychological First Aid yang disampaikan oleh Halimatus Sya'diyah. Ia menjelaskan pentingnya penanganan pertama pada bantuan psikologis bagi korban kekerasan. “Teknik-teknik sederhana ini membantu komunitas untuk merespons dengan empati dan tepat, sehingga dampak trauma dapat diminimalkan,” jelas Halimatus.
Materi berikutnya diisi oleh Nurin Baroroh, yang fokus pada Pencegahan, Penanganan, Pemulihan, dan Pelaporan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Ia memberikan wawasan praktis tentang langkah-langkah yang harus diambil oleh komunitas perempuan ketika menghadapi situasi kekerasan. "Pemahaman yang baik tentang alur pelaporan sangat penting untuk memastikan keadilan bagi korban," tambahnya.
Ahmad Syamsul Muarif, seorang pakar konseling masyarakat, melengkapi pelatihan dengan sesi tentang peran konseling dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan korban kekerasan. "Komunitas harus menjadi tempat yang aman, di mana korban merasa diterima dan didukung dalam proses pemulihan mereka," ungkapnya.
Pelatihan ini mendapat sambutan antusias dari peserta yang terdiri dari tokoh perempuan desa, kader komunitas, dan perwakilan organisasi lokal. Para peserta mengapresiasi materi yang relevan dengan kebutuhan mereka, serta komitmen UIMSYA dan Wahid Foundation dalam memperkuat pemberdayaan perempuan di tingkat akar rumput.
"Kami berharap pelatihan ini menjadi awal dari perubahan besar di desa kami. Dengan ilmu yang kami dapatkan, kami lebih percaya diri untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua," ujar salah satu peserta dari Desa Grajagan. Kerja sama antara UIMSYA dan Wahid Foundation ini diharapkan dapat berlanjut dengan program-program lanjutan yang mendukung keberlanjutan desa bebas kekerasan berbasis gender di Banyuwangi.
